Selasa, 23 April 2013

kesengat tawon

hari ini,aku kesakitan bgt sampe hri jumat gk masuk cma gara2 tangan kananku sakit trus gk bsa nulis,gk bsa megang,wahh pokoknya gk bsa deh buat kegiata sehari hari.tpi memang aku sengajain jgn sampe tau klu tangan kananku kesengat tawon tpi knp ya tangan kananku gk bsa utk nulis smpe kemaren aku gk masuk?gini ceritanya,waktu pelajaran terakhir(SBK)aku lgi gambar ehh tiba2 aku mendengar sesuatu tpi kayak suara tawon/lebah yaa sama ajalah,trus tawon itu nempel di rambut belakangku pas aku megang tawon itu,aku sih pengen tawon itu di suruh menyingkir/pergi ehh tiba2 aku merasakan tanganku sakit bgt rasanya itu sperti di suntik tpi sakitnya itu ngilu bgt,yg kena sengatan tawon itu di jari tengahku sakittttt bgt rasa sakit sengatan tawon itu gk ilang2 gitu,trus tawonnya gede bgt.ahkirnya aku merasakan kesakitan sengatan itu tpi gk ada yg tau klu di kelas aku ke sengat tawon,smpe di rumah aku masih merasakan sakitnya kena sengatan tawon itu,jdi aku gk bsa bantuin ortuku di rumah, aku sih tanya2 ke temen jga sih katanya racun tawon/lebah itu gk bahaya trus racunnya hilangnya gk smpe 2 hri malahan 3-4 hrilah katanya sih,beberapa menit kemudian racunnya itu aku merasakan menyebar smpe ke jri2 tangan kananku smpe tangan bgian belakang aku aja bengkaknya gede bgt jari2 tangan juga bengkak,tpi puji Tuhan sesudah lewat dri 4 hri tangan kananku mulai kempes jdi smpe skarang aku udh bsa nulis lgi,bsa megang lagi dan seterusnya,tpi ternyata aku gk olesin ke tangan gk pake minyak tawon/minyak lain,tpi aku berdoa/minta ke Tuhan supaya tangan kananku ya jari2 tanganku sembuh secara total/normal lgi,akhirnya Tuhan denger doaku dan tangan kananku dan jari2 tanganku udh sembuh seperti semula lgi,itulah ceritaku yg sangat menyakitkan bgt smpe di sini dlu ya,puji Tuhan JBU all...

Selasa, 02 April 2013

minggu paskah (hari kemenangan)

shalom temen2 ini hri adalah ini hri minggu tpi ini bukan hri minggu biasa loh ini hri minggu paskah di mna Yesus bangkit dri kematian Dia menang untuk menyelamatkan kita smua yaitu manusia sendiri.Paskah (bahasa Latin: Páscha, bahasa Yunani: Πάσχα, Paskha; bahasa Aram: פַּסחא‎ Pasḥa; dari bahasa Ibrani: פֶּסַח Pesaḥ[1]) adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan[a], dan pada hari yang ketiga[b] bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan. Paskah juga merujuk pada masa di dalam kalender gereja yang disebut masa Paskah, yaitu masa yang dirayakan dulu selama empat puluh hari sejak Minggu Paskah (puncak dari Pekan Suci) hingga hari Kenaikan Yesus namun sekarang masa tersebut diperpanjang hingga lima puluh hari, yaitu sampai dengan hari Pentakosta (yang artinya "hari kelima puluh" - hari ke-50 setelah Paskah, terjadi peristiwa turunnya Roh Kudus). Minggu pertama di dalam masa Paskah dinamakan Oktaf Paskah oleh Gereja Katolik Roma. Hari Paskah juga mengakhiri perayaan Pra-Paskah yang dimulai sejak empat puluh hari sebelum Kamis Putih, yaitu masa-masa berdoa, penyesalan, dan persiapan berkabung. Paskah merupakan salah satu hari raya yang berubah-ubah tanggalnya (dalam kekristenan disebut dengan perayaan yang berpindah[2]) karena disesuaikan dengan hari tertentu (dalam hal ini hari Minggu), bukan tanggal tertentu di dalam kalender sipil. Hari raya-hari raya Kristen lainnya tanggalnya disesuaikan dengan hari Paskah tersebut dengan menggunakan sebuah formula kompleks. Paskah biasanya dirayakan antara akhir bulan Maret hingga akhir bulan April (kekristenan ritus Barat) atau awal bulan April hingga awal bulan Mei (kekristenan ritus Timur) setiap tahunnya, tergantung kepada siklus bulan. Setelah ratusan tahun gereja-gereja tidak mencapai suatu kesepakatan, saat ini semua gereja telah menerima perhitungan Gereja Aleksandria (sekarang disebut Gereja Koptik) yang menentukan bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah Bulan Purnama Paskah, yaitu bulan purnama pertama yang hari keempat belasnya ("bulan purnama" gerejawi) jatuh pada atau setelah 21 Maret (titik Musim Semi Matahari/vernal equinox gerejawi) Minggu Paskah bukan perayaan yang sama (namun masih berhubungan) dengan Paskah Yahudi (bahasa Ibrani: פסח atau Pesakh[1])[3][c] dalam hal simbolisme dan juga penanggalannya. Bahasa Indonesia tidak memiliki istilah yang berbeda untuk Paskah Pesakh (Yahudi) dan Paskah Paskha (Kristen) sebagaimana beberapa bahasa Eropa yang mempunyai dua istilah yang berbeda, oleh sebab itu kata Paskah dapat memiliki dua arti yang berbeda di dalam bahasa Indonesia. Banyak elemen budaya, termasuk kelinci Paskah, telur Paskah, dan mengirim kartu Paskah telah menjadi bagian dari perayaan Paskah modern, dan elemen-elemen tersebut biasa dirayakan oleh umat Kristen maupun non-Kristen. Paskah dalam kekristenan Paskah merupakan perayaan tertua di dalam gereja Kristen, penghubung antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Paus Leo Agung (440-461) menekankan pentingnya Paskah dan menyebutnya festum festorum - perayaan dari semua perayaan, dan berkata bahwa Natal hanya dirayakan untuk mempersiapkan perayaan Paskah. Menurut tradisi Sinoptik[4], Paskah menunjuk pada Perjamuan Kudus, yang didasari dari Perjamuan Malam, perjamuan perpisahan antara Yesus dan murid-murid Yesus[5][3]. Pada malam itu sebelum Yesus dihukum mati, Yesus memberikan makna baru bagi Paskah Yahudi. Roti[d] dilambangkan sebagai tubuh Yesus dan anggur dilambangkan sebagai darah Yesus, yaitu perlambangan diri Yesus sebagai korban Paskah[6]. Rasul Yohanes dan Pauluslah yang mengaitkan kematian Yesus sebagai penggenapan Paskah Perjanjian Lama (Yesus wafat pada saat domba-domba Paskah Yahudi dikorbankan di kenisah atau Bait Allah)[7]. Kematian dan kebangkitan Yesus inilah yang kemudian diasosiasikan dengan istilah Paskah dalam kekristenan. Karena Paskah dirayakan oleh gereja-gereja Kristen dengan suatu sakramen Ekaristi/Perjamuan Kudus, maka sakramen tersebut dapat pula disebut sebagai Perjamuan Paskah Kristen[1], atau Perjamuan Kudus Jumat Agung[3], yang berbeda dari Perjamuan Paskah Yahudi. Banyak gereja Kristen saat ini merayakan perjamuan tersebut lebih dari setahun sekali agar jemaat gereja selalu diingatkan akan peristiwa Paskah.[3] Di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kata Paskah disebutkan sebanyak 80 kali dalam 72 ayat[8] sementara di dalam terjemahan BIS disebutkan sebanyak 86 kali dalam 77 ayat[9][10] Halleluya Yesus tlah bangkit dri maut,puji Tuhan!!!! selamat paskah temen2 GBU...